Template ini gratis jika anda ingin mendapatkannya unduh disini Download Now!

Rahasia Di Balik Urutan Tinggi Jari

Please wait 0 seconds...
Scroll Down and click on Go to Link for destination
Congrats! Link is Generated

 


Rahasia Di Balik Urutan Tinggi Jari

Apa makna di balik urutan tinggi jari tangan?

Mungkin jawaban umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia mudah menggenggam atau mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya.

Rahasia dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan Tanda perjalanan kehidupan manusia itu sendiri.
Mari kita telusuri.

1. Jari kelingking (Zaman Nabi Adam).
Mengapa Jari kelingking adalah zaman Adam?
Kita harus pahami bahwa bahasa Al-Qur'an dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri.
Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah Jari Kelingking.
Dari itulah dapat disimbolkan bahwa jari kelingking adalah zaman Adam.
Karena memang Adam lah Manusia Pertama.

2. Jari Manis (Zaman Nabi Idris).

Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu? Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia di zaman Nabi Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding ketika zaman Nabi Adam Semakin berkembang.

Baca Juga

Berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung melengkapi analisa ini.

3. Jari Tengah (Zaman Nabi Nuh).

Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 Jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking? Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka masyarakat Zaman Nuh, dengan mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya) berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi.
Dan Jari Tengah (Zaman Nabi Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia.
Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat sesudah Zaman Nuh.

4. Jari Telunjuk (Zaman Nabi Ibrahim).

Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah? Mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman Nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut diperkecil oleh Allah dibanding dengan saat manusia pada waktu sebelum zaman Nabi Nuh. Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok Nabi Ibrahim ini sebagai 'Bapaknya' para Nabi.
Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran.
Sebab beliau merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan.
Dari sebab itulah kenapa Telunjuk disimbolkan dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.

5. Jari Jempol (Zaman Nabi Muhammad ).

Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan."
(An-Nahl - 123)

"Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
(yang berada) di atas jalan yang lurus."
(QS Yasiin: 2-4)

Jari Jempol (Zaman Nabi Muhammad ) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya. Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan.

Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah dicapai oleh umat sebelum kita. Dari itulah Al-Qur'an sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita.

"Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui pencipta'an pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?."
(QS Al Waqiah : 62).

Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya 'derajat' zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk bernama manusia.
Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan Al-Qur'an melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sesuai dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al'Qur'an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam."
(QS. Al Furqaan : 1)

 

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.